Hai penjelajah Internet ! Kembali lagi di SpenArticle ! Kali ini akan membahas tentang Yaumul Mahsyar sampai ke dalam dalamnya ! Langsung aja gan simak !
Yaumul Mahsyar
A.
Pengertian
Yaumul mahsyar adalah hari berkumpulnya manusia di Padang
Mahsyar, untuk menjalani pemeriksaan atau perhitungan amal yang dilakukan
selama hidup di dunia.
Padang Mahsyar sendiri digambarkan oleh Rasulullah
SAW. Sebagai tanah putih bersih dan tidak ada tempat berteduh sama sekali.
Dipadang Mahsyar ini Allah SWT. Akan mengadili
manusia seadil – adilnya. Allah berfirman dalam Q.S. Az – Zumar ayat 69.
Artinya : Dan bumi
(padangmahsyar) menjadi terang benderang bumidengan cahaya
(keadilan) Tuhannya dan buku-buku (catatan perbuatan mereka) diberikan
(kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi
pun dihadirkan lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil,
sedang mereka tidak dirugikan.
Yaumul
Mahsyar sendiri diawali dengan bangkitnya roh manusia dengan jasad aslinya yang
ditandai oleh tiupan sangkakala kedua sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S
Yaasiin ayat 51 sampat 52.
Artinya
: “Dan
ditiuplah sangkalala maka
tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan
mereka.”
قَالُوا يَا
وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
Mereka
berkata: "Aduhai celakalah kami!
Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah
yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
“Manusia akan
dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian
dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh
Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
Demikianlah keadaan manusia tatkala bertemu dengan Allah Ta’ala di
Padang Mahsyar dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum
dikhitan. Meskipun demikian, akhirnya mereka diberi pakaian juga. Dan manusia
yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ
“Sesungguhnya
orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371).
Adapun pakaian
yang dikenakannya ketika itu adalah pakaian yang dikenakan ketika mati. Abu
Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْمَيِّتُ يُبْعَثُ فِيْ
ثِيَابِهِ الَّتِيْ يَمُوْتُ فِيْهَا
“Mayit akan
dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini
dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no.
3575)
B.
Tahap tahap
Yaumul Mahsyar
1.
Digiringnya Manusia ke padang Mahsyar
Manusia
digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan
amalnya. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam:
إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلاً
“Sesungguhnya
kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian,
berjalan kaki, dan belum dikhitan.” (Hadits shahih. Diriwayat-kan
oleh al-Bukhari, no. 6043)
Ada
juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah
mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ
“Sesungguhnya
kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada
juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah
kalian.”
2.
Matahari Didekatkan sepanjang 1 mil
Ketika
manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari
mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan
mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ
: فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ
: فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
“Pada hari
kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh
satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku
tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau
alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sehingga
manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni
dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya.
Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang
tenggelam dalam keringatnya.”
C. Golongan yang
mendapat Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala
Pada
hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba
pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada tujuh golongan yang
akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada
naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh
golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari
dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
1. Imam
(pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang
yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua
orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan
berpisah karena Allah.
5. Dan
seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan
lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang
yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7.
Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air
matanya.”